Dalam enam pertandingan terakhir di semua kompetisi, performa Manchester City mengalami penurunan drastis. Manajer Pep Guardiola menegaskan bahwa timnya hanya membutuhkan satu hal sederhana: kemenangan.
City mengalami lima kekalahan berturut-turut sebelum akhirnya bermain imbang. Rinciannya, mereka tersingkir di babak 16 besar Carabao Cup setelah kalah 1-2 dari Tottenham, takluk di Liga Inggris masing-masing dari Brighton dan Bournemouth dengan skor identik 1-2, serta dihancurkan Tottenham 0-4. Di Liga Champions, City dipermalukan Sporting CP 1-4 dan baru saja ditahan imbang 3-3 oleh Feyenoord, meskipun sempat unggul tiga gol lebih dulu.
Desember akan menjadi bulan krusial bagi Manchester City, dengan delapan laga berat menanti. Jadwal mereka termasuk tujuh pertandingan di Liga Inggris dan satu di Liga Champions. Lawan terdekat adalah Liverpool, diikuti oleh pertandingan melawan Manchester United, Aston Villa, hingga Juventus.
Pep Guardiola mengakui bahwa timnya sedang berada dalam kondisi rentan. Dalam empat pertandingan terakhir, meski mampu mencetak gol lebih dulu, City kerap kehilangan kendali dan akhirnya tumbang di tangan lawan.
Kelemahan Pertahanan City
Rapuhnya pertahanan Manchester City menjadi sorotan utama. Meskipun unggul tiga gol, mereka gagal menjaga momentum dan membiarkan Feyenoord mengembangkan permainan. Duet bek tengah City terlihat kewalahan menghadapi pressing tinggi dan serangan balik cepat yang diinisiasi oleh pemain-pemain Feyenoord.
Baca Juga: Prediksi Real Sociedad vs Ajax Amsterdam, 29 November 2024: Duel Sengit di Liga Europa
Krisis Konsistensi City
Hasil imbang ini menambah daftar panjang hasil buruk Manchester City di beberapa pertandingan terakhir. Dalam enam laga terakhir di semua kompetisi, mereka hanya mampu meraih satu poin, dengan lima kekalahan sebelumnya. Statistik ini cukup mengejutkan untuk tim sekelas City yang biasanya konsisten bersaing di level tertinggi.
Feyenoord, Simbol Ketahanan
Di sisi lain, Feyenoord patut mendapat apresiasi besar atas penampilan mereka. Tertinggal tiga gol di kandang lawan bukanlah situasi mudah, tetapi mereka menunjukkan semangat juang yang luar biasa. Strategi pelatih mereka untuk memperbaiki organisasi tim di babak kedua terbukti berhasil. Feyenoord memanfaatkan kelemahan City dengan cerdas, memaksimalkan setiap peluang yang ada.
Jalan Terjal di Depan City
Manchester City tidak punya banyak waktu untuk meratapi hasil ini. Desember akan menjadi bulan yang padat dengan delapan pertandingan berat menanti, termasuk laga melawan Liverpool, Manchester United, dan Juventus. Guardiola harus segera menemukan solusi untuk mengatasi masalah timnya jika ingin tetap kompetitif di semua kompetisi.
Kesimpulan
Pertandingan antara Manchester City dan Feyenoord tidak hanya menjadi ajang unjuk ketangguhan Feyenoord, tetapi juga memperlihatkan kelemahan signifikan dari tim asuhan Pep Guardiola. Jika City tidak segera menemukan solusi, bukan tidak mungkin hasil-hasil mengecewakan ini akan terus berlanjut, membahayakan peluang mereka di Liga Champions dan kompetisi domestik.