Dusan Vlahovic – Sejak didatangkan dari Fiorentina dengan harga yang cukup tinggi, Dusan Vlahovic diharapkan menjadi ujung tombak lini serang Juventus. Namun, performa yang ditunjukkan sejauh ini masih jauh dari ekspektasi. Beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebabnya adalah:

  • Adaptasi: Vlahovic mungkin masih membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan gaya bermain Juventus dan Serie A.
  • Tekanan Ekspektasi: Beban ekspektasi yang tinggi dari fans dan manajemen klub bisa menjadi tekanan tersendiri bagi pemain muda seperti Vlahovic.
  • Sistem Permainan: Sistem permainan Juventus yang berubah-ubah juga bisa memengaruhi performa Vlahovic.
  • Persaingan di Lini Depan: Adanya pemain lain seperti Del Piero juga membuat persaingan memperebutkan tempat di starting eleven semakin ketat.

1. Awal yang Menjanjikan

Ketika masih berseragam Fiorentina, Vlahović dikenal sebagai predator di kotak penalti. Musim 2020/21, ia mencetak 21 gol di Serie A dan meningkat menjadi 17 gol dalam setengah musim 2021/22 sebelum pindah ke Juventus. Transfernya senilai €81 juta seharusnya menjadikannya senjata utama Juventus dalam memburu gelar.

Baca Juga: AZ Alkmaar Dominasi Galatasaray: Hasil Menang 4-1 di Play Of

2. Kendala di Juventus

Di Juventus, Vlahović langsung mencetak gol di laga debutnya. Namun, seiring waktu, produktivitasnya menurun. Beberapa faktor yang diduga menjadi penyebabnya antara lain:

  • Taktik Allegri yang Defensif
    Juventus di bawah Massimiliano Allegri dikenal sebagai tim yang lebih mengutamakan keseimbangan defensif. Sistem ini membuat Vlahović sering kesulitan mendapatkan suplai bola berkualitas.
  • Cedera Berulang
    Striker Serbia ini sempat mengalami masalah cedera pangkal paha yang membuatnya absen dalam beberapa pertandingan penting. Hal ini menghambat ritmenya di lapangan.
  • Kurangnya Kreativitas Lini Tengah
    Juventus kerap kesulitan dalam menciptakan peluang, terutama saat menghadapi tim yang bertahan rapat. Vlahović sering terisolasi di lini depan tanpa dukungan yang cukup dari gelandang kreatif.

3. Harapan ke Depan

Meski mengalami penurunan performa, Vlahović tetap menjadi pemain kunci bagi Juventus. Jika ia bisa kembali ke kondisi terbaiknya dan mendapatkan dukungan dari rekan setim, potensinya sebagai striker kelas dunia masih sangat besar. Perubahan taktik atau tambahan pemain kreatif di lini tengah bisa menjadi solusi untuk mengembalikan ketajamannya.

Sebagai pemain muda berusia 24 tahun, Vlahović masih memiliki waktu untuk berkembang. Juventus dan para penggemarnya tentu berharap ia bisa kembali menunjukkan performa terbaiknya dan menjadi striker yang ditakuti di Eropa.