Shin Tae-yong (STY), pelatih yang diharapkan dapat membawa Timnas Indonesia meraih kejayaan, akhirnya dipecat. Keputusan ini muncul setelah berbagai masalah internal, terutama terkait gaya kepemimpinan dan keputusan-keputusan kontroversial yang diambilnya.

Gaya Kepemimpinan STY

STY dikenal dengan gaya kepemimpinan yang sangat otoriter. Ia menuntut pemain untuk tunduk sepenuhnya pada keputusan yang diambilnya, tanpa memberikan ruang untuk diskusi. Banyak pemain, terutama dari kalangan diaspora, merasa tidak nyaman dengan pendekatannya yang terlalu kaku.

Keputusan STY dalam laga melawan China menjadi salah satu titik balik. Ia memilih formasi yang dianggap tidak sesuai dengan kekuatan tim. Lebih mengejutkan lagi, STY mencabut ban kapten dari Jay Idzes, pemain yang dianggap memiliki kualitas kepemimpinan yang baik.

Keputusan ini berujung pada kekalahan Indonesia 2-1 dari China. Penggemar kecewa, dan PSSI mulai meragukan kemampuan STY dalam mengambil keputusan taktik yang tepat.

Konflik STY dengan Pemain Diaspora

Ketegangan antara STY dan beberapa pemain diaspora semakin memuncak. Beberapa pemain menolak panggilan Timnas dengan alasan cedera, namun tetap bermain untuk klub mereka. Hal ini memperlihatkan adanya perpecahan yang semakin tajam antara pelatih dan pemain.

Sebagai contoh, Jay Idzes, yang sebelumnya menjadi kapten, mengumpulkan rekan-rekannya di hotel tanpa kehadiran pelatih menjelang pertandingan melawan Arab Saudi. Dalam pertemuan tersebut, Idzes memberikan motivasi yang berhasil membangkitkan semangat tim. Hasilnya, Indonesia menang 2-0, sebuah kemenangan yang menggembirakan.

| Baca juga: Penjaga Gawang Jangkung dengan Pengalaman Beragam

Evaluasi dan Keputusan PSSI

Meskipun kemenangan melawan Arab Saudi memberikan angin segar bagi tim, konflik internal yang terjadi tidak dapat diabaikan. PSSI mulai mempertanyakan kemampuan STY dalam membaca pertandingan dan mengambil keputusan taktik yang tepat.

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, bersama anggota Exco, akhirnya memutuskan untuk mengganti Shin Tae-yong. Keputusan ini diambil demi menjaga stabilitas tim dan keharmonisan internal yang sangat dibutuhkan untuk performa Timnas Indonesia di kompetisi internasional.

Dengan berakhirnya era Shin Tae-yong, PSSI kini mengarah pada langkah-langkah baru. Evaluasi yang dilakukan bertujuan untuk memastikan bahwa tim bisa tetap fokus dan solid. PSSI berencana menggandeng pelatih dengan pendekatan yang lebih adaptif, diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi Timnas Indonesia.